oke... kali ini kami mau lucu-lucuan, kalo gaya penampilan personel Havinhell sekarang kalian mungkin akan bilang mereka sangar, tapi bagaimana dengan penampilan mereka dulu? zidane sebelum ber tatto, ajeng jaman SMA, tampang ebo waktu masih jadi  Boyband ? ini foto-foto mereka jaman dulu sampai sekarang. perubahan penampilan bukan sebagai wujud ketidakkonsistenan, tapi itu merupakan proses dari penemuan jati diri  untuk menjadi seperti sekarang.
kalo mau ngakak silahkan aja sebelum tertawa itu dilarang :p, jangan lupa comment ya.. ngahahaha..
 
Banyak yang bertanya di account twitter @havinhell, “ada apa dengan havinhell di acara eightfest 38 SMA 8 yogyakarta kemarin? “ , “havinhell  kenapa  di cut performnya ?“  dan lain-lain. Hmm… kami akan bercerita atau mungkin lebih tepatnya curhat sih :D, tapi tulisan ini tidak untuk menyudutkan salah satu pihak, hanya berbagi pengalaman dengan kawan-kawan yang lain.

Ok, kejadian tidak mengenakan berawal dari  jadwal  sound check yang molor dan mepet sekali, kita soundcheck terakhir, sekitar  jam 4 sore dengan jatah waktu 15 menit, sedangkan jatah Havinhell SC seharusnya jam 3 sore. Road manager kami sudah meminta panitia untuk memajukan jadwal SC kami dengan beberapa pertimbangan, dan itu di tolak dengan alasan sudah fix seperti yg ada di rundown… hmm professional sepertinya, tapi sama sekali tidak dalam penerapannya ke acara. Jam 4 sore kita SC seharusnya itu acara band-band kompetisi sudah di mulai, dan acara itu molor like a kolor kalo kata ajeng havinhell :p

Istirahat sebentar di ruang transit, sambil ngobrol sama LO dari panitia ttg acara nanti, yup 2 orang LO kami sepakat mengatakan kalo jadwal kami perform jam 19.30 <-- catet, itu yang ngomong LO dari panitia. Jam 5 kurang kita pulang untuk prepare, alat kami titipkan di ruang transit. Menjelang malam minggu di Jogja tahu sendiri macetnya seperti apa ?, venue yang lokasinya di dekat SGM dan beskem kita di Monjali bisa ditempuh sekitar 1 jam. Jadwal SC dan perform dari panitia yang begitu mepet dan sempat kami protes adalah salah satu sumber masalah juga.

Masalah muncul lagi ketika Road manager kami mendapat kabar kalo jadwal di majukan jam 7 malam. Dan kami semua sedang dalam perjalanan ke venue, kaget setengah mati dan setengah marah sama pemberitahuan mendadak itu. Untungnya Ika zidane, manager, RM dan crew kami sudah on location duluan sekitar jam 7 lebih dikit, jadi bisa prepare. Panitia terus saja menyudutkan kami seolah kami gak on time. Hah ! jelas-jelas LO bilang kalo jadwal kami jam 19.30 setelah SC, ya kami berpatokan sama itu. LO adalah penghubung komunikasi kami dan panitia. Suasana sudah panas saat itu, jam 19.23 player kami sudah lengkap semua, alat juga sudah terpasang di stage. Yup perform di mulai dan kami hanya di beri jatah 1 lagu !!,dari waktu perform yang harusnya 20 menit, apa-apaan ini? Kami semua benar-benar emosi saat itu, konsentrasi player jelas terganggu. Stage manager terus saja menghentikan kami yang nekat membawakan 3 lagu, Panitia sempat ribut dengan crew kami di stage.

Begitu perform selesai ajeng menjatuhkan Flying V nya dengan emosi, Ika zidane melempar bass nya, kemudian meraih microphone, dan berteriak “F**k buat semua panitia yang ada di sini !”, seketika itu juga suasana venue menjadi senyap, semua penonton terdiam. Tapi untungnya penonton sangat cerdas, mereka dapat menilai siapa yang salah. Kami meminta pertanggungjawaban panitia, saling beradu argumentasi di ruang transit, dan hasilnya adalah panitia mengakui itu kesalahan mereka, ternyata jadwal yang di miliki LO dan stage manager berbeda, hmm miss komunikasi antar panitia tapi band yang disalahkan. Panitia meminta maaf kepada kami semua satu persatu mereka menyalami kami,”kaya’ lebaran ya “ komentar Ebo drummer kami :p. usut punya usut akhirnya panitia curhat kalo yang merubah jadwal itu ternyata pihak SPONSOR, kasian sekali mereka sebenarnya, PENSI adalah acara sekolah, tapi di setir oleh sponsor… mengenaskan. Acara ticketing tapi penonton hanya di beri 1 lagu kan kasihan, BTW terimakasih untuk super Fighter yang menyempatkan datang ataupun yang terlambat datang menyaksikan kami.

Secara pribadi Ika Zidane juga meminta maaf atas kata-katanya di acount twitter miliknya @ika_zidane, kasus player meluapkan emosi di stage baru terjadi kali ini selama havinhell perform di banyak acara. Masukan untuk panitia dan calon calon panitia acara yang lain, jalin komunikasi yang baik dengan artis pengisi acara,siapapun artisnya. Buatlah acara kalian benar-benar milik kalian sendiri, tanpa intimidasi, dan kalau memang bisa swadaya kenapa tidak? “rajin menabung agar kalian bisa swadaya”, pesan bunda Ika, hahaha.